Hubungan Korea Selatan dengan tetangganya, Korea Utara, semakin tegang dengan dikeluarkannya sebuah laporan dari tim investigasi yang beranggotakan beberapa negara multinasional atas insiden yang terjadi pada tenggelamnya Cheonam, kapal perang Korea Selatan berjenis korvet sehingga menewaskan 46 pelaut tersebut di Laut Kuning, perbatasan antara kedua negara.
Dari laporan tersebut, terungkap bahwa ada bukti keterlibatan salah satu kapal selam Korea Utara menembak Cheonam dengan sebuah torpedo pada tanggal 26 Maret lalu. Menanggapi isi laporan tersebut, pemerintah Korea Selatan menyatakan akan mengambil "tindakan" terhadap tetangganya tersebut.
Korea Utara sendiri membantah bahwa mereka telah menenggelamkan Cheonam. Namun demikian, mereka akan membalas berbagai tindakan yang diambil Korsel terhadap negaranya dan bersiap untuk melakukan perang akbar dengan Korsel.
Insiden tersebut semakin menambah ketegangan antar kedua negara, setelah sebelumnya hanya terlibat 'perang' kata-kata dan propaganda. Kedua negara sendiri pernah mengalami perang terbuka pada tahun 1950-1953 yang hanya diselesaikan dengan kesepakatan gencatan senjata, sehingga sampai saat ini kedua negara sebenarnya masih dalam keadaan 'perang'.
Korsel sendiri meminta Korut untuk segera meminta maaf atas insiden Cheonam dan menangguhkan semua pengeluaran dana yang sedianya untuk membantu masyarakat Korea Utara serta memutuskan hubungan dagang dengan tetangganya tersebut. Selain itu, Korea Selatan juga meminta pemerintah Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi kepada Korea Utara.
Beberapa negara juga ikut bereaksi terhadap insiden Cheonam dan meminta Pyongyang bertanggung jawab. Bahkan beberapa negara mulai memberikan sanksi terhadap negara diktator tersebut, seperti Jepang dan Amerika Serikat. Sementara, negara yang merupakan sekutu terdekat Korut, China tidak akan mengambil tindakan apapun terhadap Pyongyang.
Insiden Cheonam semakin menjadi rumit dan berbahaya karena bisa memicu konflik militer yang bisa mengakibatkan terganggunya stabilitas dan perdamaian dunia, khususnya di Asia Timur. Selain itu, konflik ini bisa menyebabkan perang terbuka antar beberapa negara. Sebut saja, Amerika Serikat dan Jepang yang secara terang-terangan akan mendukung serta membantu Korea Selatan apabila terjadi perang terbuka antar kedua negara.
Sedangkan Korea Utara, dibagian lain, kemungkinan akan mendapat dukungan dan bantuan dari sekutu terdekatnya, China. Ditambah lagi, China yang merupakan 'pendukung' Korea Utara pun sedang mengalami konflik dengan Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai bagian dari negara mereka. Tentu saja, apabila insiden Cheonam ini tidak segera ditangani dengan baik dan damai, akan membawa dunia pada petaka besar.
0 komentar:
Posting Komentar